Mengenal Wisma Yaso, Tempat Sukarno Pernah Ditahan
Penulis: Walentina Waluyanti
Wisma Yaso (Sumber: merdeka.com)
Nama Gedung: WismaYaso
Lokasi: Jalan Gatot Subroto Nomor 14 Jakarta
Fungsi kini: Museum Satria Mandala milik TNI mengoleksi benda-benda berbau militer.
Nilai historis gedung: Tempat Sukarno pernah ditahan di hari-hari akhir kekeasaannya hingga meninggalnya.
Lokasi ruang tempat Sukarno dulu ditahan: Ruangan pengap di berukuran 10x15 meter, ada kamar mandinya. Ruang ini tidak terletak di gedung utama. Gedung itu sekarang dinamakan Makita Loka, yang kini berfungsi sebagai ruang Kepala Museum. Ruang itu hanya bisa diakses melalui halaman belakang kompleks rumah. Tidak ada jendela maupun saluran udara di ruangan itu. Hanya terdapat satu pintu sebagai jalur akses keluar masuk ruangan.
Deskripsi gedung dan interior:
- Gedung Wisma Yaso berbentuk kompleks rumah, terbagi menjadi beberapa gedung yang tersambung menjadi satu kesatuan.
- Pintu masuk berupa dua pintu, tingginya mencapai 2 meter dan lebar masing-masing sekitar 1,25 meter. Pintu terbuat dari kayu jati yang dipenuhi ukiran baik di bagian luar maupun dalam. Ada replika teks proklamasi yang memenuhi hampir dua pertiga dinding dengan tinggi sekitar 3 meter. Walaupun wisma ini pernah didiami Sukarno dan Dewi, namun tak ada benda milik keduanya tersimpan di wisma ini.
- Di ujung gedung utama, ada ruangan luas dengan berbagai pajangan bintang jasa. Sekilas, di ruang ini tidak ada akses sama sekali untuk berpindah ke ruangan lain. Tetapi sebetulnya terdapat sebuah tangga untuk mengakses ruang di bawah, yang kini berfungsi sebagai ruang penyimpanan senjata. Saat di dalam pun, hanya ada satu akses, yakni sebuah pintu yang akan menghubungkan dengan halaman belakang gedung utama.
- Di halaman belakang terdapat sebuah kolam ikan berukuran besar, yang dinaungi pohon-pohon rimbun.
- Di luar gedung utama, terdapat sebuah gedung dua lantai yang kini berfungsi sebagai ruang diorama. Tetapi, kondisi lantai 1 gedung itu tidak dapat dijamah lantaran rusak akibat banjir besar sekitar tahun 2007 yang melanda Jakarta.
Sumber: merdeka.com