Nikmatnya Martabak Telor dan Cabe dari Kebunku
*) Resep Martabak Telor+Acar
Resep dan foto Walentina Waluyanti - Nederland
Di Belanda pada musim semi 2016 Juni minggu pertama ini, matahari bersinar cukup terik. Ini membuat subur tanaman dan kembang di kebun saya. Cabe dan strawberry yang saya tanam, berbuah cukup banyak.
Cabe-nya pedasnya alamak! Padahal tanaman cabe itu saya beli di Jerman, tapi pedasnya sepertinya lebih pedas dari cabe Indonesia, nih! Pedasnya cabe itu, bikin saya jadi ingin membuat martabak, yang sungguh nikmat disantap dengan cabe hasil kebun sendiri. Dan arbei-nya jadi “pencuci mulut” sesudah makan.
Martabak telor buatanku (Foto: Walentina Waluyanti)
Kiri: Cabe dari kebunku. Kanan: Salah satui pot buah strawberry di kebunku, buahnya sudah dipetik (Foto: Walentina Waluyanti)
RESEP MARTABAK TELOR
Membuat martabak telor tidak sulit. Untuk takaran pada resep ini, saya menggunakan 15 helai kulit martabak (kalau sudah dipotong jadi 4, artinya menjadi kurang lebih 60 potong).
Bahan: Daging cincang 250 gram; kulit siap pakai yang biasa dipakai untuk lumpia atau spring roll pastry for all purposes (ukuran 21,5 cm X 21,5 cm); 8-10 butir telur; daun bawang iris 200 gram (bisa juga pakai daun prei atau daun bawang dicampur prei); 1 bawang bombay besar diiris; bawang putih 2 siung diiris; bumbu kari 2 sdt; merica, garam secukupnya dan gula 1 sdt; maggie blok; minyak untuk menggoreng.
Cara menumis daging cincang untuk isi martabak: Panaskan wajan, tuangkan kira-kira 5 sdm minyak goreng (bisa dicampur margarine untuk menyedapkan). Setelah minyak panas, masukkan irisan bawang mombay dan bawang putih. Tumis dan aduk hingga layu dan wangi, kemudian masukkan daging cincang. Aduk-aduk hingga merata, setelah daging berubah warna, masukkan merica, bumbu kari, garam dan gula. Aduk hingga merata dan mengering. Dinginkan sebelum diisi di kulit martabak.
Cara mengisi kulit martabak: Siapkan kulit martabak. Taruh di atas piring rata lebar. Ambil 1 butir telor, taruh di mangkok dan diceplok. Lalu tambahkan 1 sdm penuh daging cincang yang sudah ditumis tadi, lalu campur juga dengan 2 sdm penuh irisan daun bawang (bisa dicampur daun prei). Campuran telur, daging cincang dan daun bawang diaduk dan diceplok hingga tercampur rata dengan ceplokan telur. Sebaiknya diisi daun bawang agak banyak, boleh lebih banyak daripada daging cincang, agar setelah dilipat kulitnya lebih padat tidak mudah pecah. Lalu ambil dari campuran tadi sebanyak kurang lebih 1½ atau 2 sdm, taruh di tengah kulit martabak. Lipat kulit martabak seperti membuat amplop. (Kalau kulit martabak sulit menempel, bisa direkat dengan air, atau bisa juga air yang dicampur sedikit tepung maizena). Kulit martabak yang sudah diisi dan dilipat, siap untuk dicemplungkan ke penggorengan.
Menggoreng martabak: Siapkan wajan. Taruh minyak di wajan, jangan terlalu sedikit, kira-kira martabak bisa terendam di dalamnya. Perhitungkan bahwa kulit martabak yang digoreng tadinya terlihat kecil, setelah digoreng akan mengembang. Panaskan minyak, kalau minyak sudah panas, masukkan martabak. Apabila minyak sudah panas, goreng dengan api sedang, agar matangnya merata. Jangan sering dibolak-balik. Apabila sisi bawah sudah matang, balik sisi yang lain dengan hati-hati agar martabak tidak pecah. Angkat dan tiriskan. Untuk menggoreng martabak selanjutnya, ulangi lagi proses yang sama, taruh 1 buitr telur lagi di mangkok, dicampur duan bawang dan daging cincang, dikocok, lalu diisi di kulit, dilipat, lipatan kulit dicempungkan di minyak dan seterusnya sampai bahan isi semuanya habis diisi di kulit.
Martabak telor buatanku (Foto: Walentina Waluyanti)
Jika menggunakan ukuran kulit martabak di resep ini, martabak bisa dipotong menjadi 4 bagian. (foto di atas). Martabak ini bisa digado (dimakan sebagai cemilan tanpa campuran lauk), tetapi disantap hangat sebagai lauk bersama nasi hangat juga nikmat. Sisa martabak yang disimpan semalam di kulkas, besok paginya tanpa perlu dipanaskan ulang, ternyata masih tetap enak untuk sarapan dengan nasi hangat... dan cabe rawit!
Sebagai pelengkap, sajikan martabak bersama acar mentimun. Berikut ini resep acar.
RESEP ACAR MENTIMUN
TIPS: Buatlah acar 1-2 hari sebelum disajikan agar rasa asam manisnya lebih meresap ke dalam ketimun dan wortel. Pastikan semua bahan dicuci bersih sebelum diolah, agar segarnya lebih tahan lama.
Acar ketimun ala Walentina (Foto: Walentina Waluyanti)
Bahan: Ketimun hijau 2 buah; wortel 2 buah; bawang merah 3 siung; cabe 3-5 biji atau lebih sesuai selera pedas atau bisa diganti merica butiran yang belum dihaluskan 1 sdt; gula pasir 2 sdm; cuka 3 sdm; garam secukupnya; air matang sesuai ukuran wadah acar yang digunakan.
Cara membuat: Belah ketimun, tidak perlu dikupas, bagian lunak di tengahnya dibuang, lalu dipotong dadu. Wortel dikupas, dipotong dadu. Bawang merah dibiarkan utuh, atau bisa juga dibelah dua, agar kuah acar lebih beraroma.
Siapkan wadah atau stoples kaca dan taruh kira-kira 2 gelas air di wadah tersebut. Kemudian bubuhi cuka, gula, garam ke dalamnya. Aduk-aduk. Lalu masukkan ketimun, wortel, bawang merah, cabe atau butiran merica. Tambahkan lagi air, sampai semua bahan agak terendam di air. Aduk-aduk sampai semua tercampur merata. Cicipi lagi kuahnya, apabila rasa asam manisnya masih kurang, Anda bisa membubuhkan gula dan cuka sesuai selera. Aduk-aduk sekali lagi. Tutup rapat, dan simpan di kulkas.
Acar tidak hanya nikmat sebagai pelengkap martabak. Juga cocok disajikan sebagai pengganti sayuran sebagai lauk nasi dan ikan ataupun daging.
Ingin mencoba lumpia renyah tak berminyak buatan saya seperti di bawah ini, silakan klik=> Resep Lumpia Renyah Tak Berminyak
Lumpia ala Walentina (Foto: Walentina Waluyanti)
Resep dan foto Walentina Waluyanti - Nederland
{backbutton}