Kisah Telur Columbus: Cara Columbus Menjawab Pengejeknya
Copyright@Penulis: Walentina Waluyanti
Sikap sinis orang Eropa terhadap Columbus, sudah terjadi sejak ia menemukan Amerika. Bahkan hal itu dinyatakan terang-terangan di depannya. Ketika Columbus sedang minum-minum di sebuah bar, orang-orang yang ada di situ mengejek Columbus. Kalau cuma mengklaim diri sebagai penemu Amerika, semua orang juga bisa. Bukankah sebelum Columbus juga sudah ada yang berlayar melintas benua itu? Demikian kata orang-orang yang mengejeknya.
Columbus tidak terima diejek begitu. Ketika itu perjalanan untuk menemukan “dunia baru”, bukanlah hal mudah di Eropa. Tidak berarti bahwa kalau ada kapal, berlayar, lalu menjelajah, mungkin bisa bertemu pulau. Lebih dari itu, pelaut di Eropa pada zaman Columbus umumnya harus berbekal pengetahuan navigasi, geografi, astronomi, sejarah, ilmu pasti.
Foto: Film Columbus
Columbus yang miskin, tak punya kemampuan finansial untuk secara formal belajar ilmu-ilmu seperti navigasi, geografi, astronomi, sejarah, ilmu pasti. Pada zaman itu, ilmu-ilmu semacam itu hanya dimiliki oleh para cendekiawan, ataupun pelaut yang mengikuti pendidikan khusus.
Hanya secara otididak saja, Columbus belajar semua ilmu di atas. Columbus dikenal sangat tekun duduk berjam-jam, mempelajari semua ilmu-ilmu yang dibutuhkan pelaut andal. Berkat ketekunannya belajar secara otodidak, ia berhasil masuk ke lingkungan istana, dan berhasil meyakinkan raja untuk membiayai proyek ekspedisi lautnya.
Banyak orang yang pernah berlayar menjelajahi lautan. Mungkin saja mereka sudah melintasi Amerika. Tetapi setelah Columbus menemukan Amerika, barulah orang-orang itu mengejek Columbus, “Oh, kalau hanya menemukan Amerika, semua juga bisa”. Columbus merasa upaya yang dilakukannya dengan sudah payah, diremehkan begitu saja.
Orang boleh saja menyatakan benua Amerika sudah ditemukan sebelumnya. Tetapi mengapa tidak pernah seorang pun bercerita tentang letak di mana “benua baru” itu, sampai ia menemukannya?
Bagi Columbus, dirinyalah yang berjasa sehingga Spanyol memperoleh koloni baru di benua baru. Dan daerah koloni baru penemuannya itu, bisa membuat Spanyol menjadi kaya! Ia menamakan pulau-pulau yang disinggahinya dengan nama-nama Latin. Ia juga membaptis penduduk asli yang masih hidup primitif di benua baru itu menjadi pemeluk agama. Sejumlah penduduk asli dibawanya ikut ke Spanyol dan diperkenalkan kepada Raja. Pada zaman itu, menjadikan orang-orang yang masih primitif menjadi beragama, dipandang seperti melakukan ibadah.
Ia tidak saja menemukan benua, tetapi ia juga menemukan potensi kekayaan bumi dari daerah-daerah yang ditemukannya. Ia pulang ke Spanyol membawa emas dari daerah-daerah yang ditemukannya dan memberikannya kepada Raja. Ia merintis upaya agar daerah-daerah yang ditemukannya itu menjadi daerah layak huni. Sebelum meninggalkan daerah penemuannya, di setiap daerah ia meninggalkan orang-orangnya yang masing-masing ahli di bidangnya untuk mengubah daerah primitif itu menjadi beradab. Adakah orang Eropa lain yang telah membawa perubahan di benua baru itu sebelum dirinya?
Lukisan kedatangan Columbus ke Amerika - painting by John Vanderlyn (1775-1852).
Oleh karena itulah, Columbus menjawab para pengejeknya di bar minuman tadi dengan cara ini. Ia mengambil sebutir telur. Lalu ia bertanya kepada orang-orang yang mengejeknya, “Kalian tahu bagaimana membuat telur ini berdiri tegak di atas meja?” Tak ada yang bisa menjawab. Kemudian Columbus meretakkan sedikit kulit telur itu pada ujungnya. Lalu diletakkannya telur itu di atas meja. Telur itu berdiri tegak! Semua orang yang melihat hal itu lalu berkata, “Ooohhh, kalau cuma begitu sih saya juga bisa.” Apa jawab Columbus?
Jawab Columbus, “Nah, itu dia! Semua orang merasa suatu masalah mudah saja dipecahkan, jika sudah ada orang yang menunjukkan bagaimana caranya.” Maksud Columbus, orang sering meremehkan jerih payah lahirnya ide. Orang tidak menyadari bagaimana susahnya sebuah ide dilahirkan sekaligus mewujudkannya (menemukan benua baru). Konyolnya, setelah ide itu menjadi nyata, orang-orang yang miskin ide dan malas berpikir itu bukannya menghargai. Mereka malah mengejek si pembuat ide, "Oh, hanya begitu tho!". Namun mereka sendiri malas berpikir untuk melahirkan ide.
Columbus memang orang pertama yang melahirkan ide membuat perencanaan pencarian “dunia baru”, yang diajukan kepada Raja Spanyol. Dengan mengajukan perencanaan itu, ia memperoleh sejumlah uang dari Raja untuk membiayai ekspedisinya. Dalam konteks “pencarian dunia baru” inilah, Columbus disebut sebagai penemu Amerika, meskipun masih terus menerus jadi bahan perdebatan.*** (Copyright@Penulis: Walentina Waluyanti, essayist, historical book writer)
Artikel terkait: Columbus Mengira Menemukan Asia
Walentina Waluyanti, penulis buku "Tembak Bung Karno Rugi 30 Sen"
{backbutton}