Gara-gara Pacar Gelap Ferdy

Penulis: Walentina Waluyanti – Nederland

Skandal seks? Pernahkan anda melakukannya? Tergodakah anda untuk melakukannya? Kalau anda tidak punya posisi penting dalam masyarakat, biasanya orang tidak akan perduli. Paling cuma digosipi tetangga.

Yang bikin repot kalau si pelaku skandal punya jabatan penting. Apalagi kalau jabatan itu adalah pimpinan tertinggi sebuah negara.

1fredy2

Tulisan ini tidak bermaksud mengompori anda untuk melakukan skandal seks. Ini cuma tulisan sederhana untuk melihat sebuah potret. Yaitu potret betapa skandal seks pemimpin negara ternyata bisa juga melenceng menjadi sebuah “skandal egoisme” yang bisa mengorbankan masa depan rakyat bahkan masa depan sebuah negara!

1fredy1

Kisah tentang pemimpin yang kehilangan tahta akibat skandal seks sudah banyak kita dengar. Walaupun perbuatan itu dituduh immoral, tapi hampir tidak ada peraturan hukum yang bisa menghukum sex affair seorang pemimpin. Itu dianggap wilayah pribadi, sehingga tidak relevan kalau itu dianggap perbuatan melawan hukum.

Kalaupun ada hukuman, mungkin itu lebih pada sanksi moral dari masyarakat terhadap kredibilitas sang pemimpin. Buntutnya, masyarakat menuntut sang pemimpin untuk segera mundur atau dipecat.

Meski tidak sedikit juga yang berpendapat, kelakuan hidung belang tidak ada hubungannya dengan kualitas kepemimpinan. Bukankah Bill Clinton juga tergolong pemimpin yang oke, meski ke-hidungbelangan-nya adalah penyakitnya?

Jika seorang pemimpin melakukan skandal seks dan yang menjadi korban adalah sang pemimpin sendiri, itu sih no problem. Paling-paling orang cuma bilang “ syukuuuuur!!!”. Salah sendiri! Siapa yang berbuat, dia yang menanggung akibatnya. Siapa yang bermain api, jadinya terbakar sendiri!

Tapi menjadi tidak adil, jika si pelaku skandal menjadikan rakyat sebagai korbannya demi menutupi aib-nya. Kalau ini terjadi, itu pemimpin pasti kebangetan deh! Sudah bikin skandal memalukan, eh masih mengorbankan rakyat pula! Bukankah itu dua kali memalukan? Tapi itulah yang dilakukan si Ferdy. Itu nama panggilan akrab buat mantan diktator dari Filipina, Ferdinand Marcos.

Presiden Marcos di awal 70-an, ketika itu  masih berada di puncak kejayaannya.

Masih sehat, masih ganteng dan disebut-sebut sebagai salah satu presiden paling atletis di masa itu. Kekuasaan bisa diraihnya, walaupun harus dengan cara curang dan tangan besi. Juga harta melimpah, meski seperti yang diributkan, itu adalah hasil korupsi.

Godaan harta dan tahta biasanya diikuti pula dengan godaan wanita. Meskipun Marcos beristrikan mantan ratu kecantikan yang cantik jelita, anggun, langsing, tinggi semampai....tapi masih saja doyan larak-lirik sana-sini.

1fredy3

Kecantikan Imelda Romualdez yang nyaris sempurna rupanya belum cukup mengerem kelakuan playboy sang diktator.

Kabarnya Marcos biasa mengadakan pertemuan dan pesta rahasia dengan para wanita-wanita cantik dan muda sebagai gula-gulanya. Kabarnya ini dilakukannya jika sang istri sedang melawat ke luar negeri. Pers sempat pula mencium skandalnya dengan aktris Italia, Gina Lollobrigida yang ketika itu sering menyambangi Marcos di Filipina.

Di tahun 1970, terdengar desas-desus affair Marcos dengan seorang model bikini 23 tahun asal Australia. Di tahun ini juga model itu hamil, dan akhirnya melahirkan seorang anak perempuan. Anak ini akhirnya dinamakan sama dengan nama ibunda Marcos.

Belakangan, hasil investigasi mengindikasikan beberapa perusahaan investasi milik si model bikini ini ada hubungannya dengan rekening rahasia Marcos di sejumlah bank.

Affair ini waktu itu mungkin belum terlalu merepotkan Marcos....sampai akhirnya si Don Juan ini kena batunya!

Rekaman percakapannya di atas ranjang dengan pacar gelap lainnya terungkap! Rekaman itu membuat Marcos menjadi bulan-bulanan media. Bagaimana tidak?

Di rekaman itu setiap orang bisa mendengar bagaimana konyolnya Marcos bernyanyi gombal  buat sang pacar di atas ranjang, bahkan sampai memohon oral seks segala! Alamak!

Skandal Marcos dengan Dovie Beams, bintang film Amerika kelas B itu, kali ini memang bukan sekedar aib.  Juga sangat memalukan hingga mencoreng wibawa pemerintahan.  Sampai membuat Marcos dan Imelda kehilangan muka. Tidak saja di negara sendiri, tapi juga di dunia internasional.

1fredy4

Begitu memalukannya, sampai disebut-sebut affair ini memicu dipercepatnya pemberlakuan Martial Law, undang-undang darurat yang dideklarasikan Marcos bulan September 1972.

Martial Law ini akhirnya membuat rakyat Filipina hidup sengsara dan tertindas sampai akhir kekuasaan Marcos di tahun 1986.

Selain itu, gara-gara Dovie si pacar gelap Marcos ini, akhirnya membuat Imelda menjadi meledak dan tak terkendali. Semakin agresif dalam politik, tidak kalah haus kekuasaan sebagaimana suaminya sendiri.  

Imelda mulai berani menentukan domein-nya dalam politik dan meminta jabatan penting sebagai “kompensasi” akibat skandal itu. Imelda telah menjelma menjadi kupu-kupu besi!

Belakangan Marcos bahkan hanya tampak sebagai bayang-bayang Imelda, si istri yang akhirnya kebagian ‘kado’ jabatan menteri dan juga gubernur Metro Manila itu. Orang Filipina waktu itu sering membuat joke “yang mana sih yang sebetulnya presiden?”.

Makin runyamlah nasib Filipina. Negara yang waktu itu melarat, ibarat diperintah oleh “dua presiden besi”! Yang satu tangan besi, yang satu kupu-kupu besi! Dua kekuatan besi yang bikin peraturan besi yang konon tega bermewah-mewah di atas kesengsaraan rakyat!

Tetapi mengapa skandal Marcos dengan Dovie Beams disebut-sebut mempengaruhi politik Filipina yang akhirnya membuat rakyat jadi sengsara?

Bagaimana sih duduk berdirinya, eh duduk perkaranya?

Sebelum terbongkarnya skandal itu, Marcos memang sedang terancam kedudukannya. Kredibilitas kepemimpinannya mulai dikritik. Demonstrasi secara konstan berlangsung meminta Marcos mundur. Marcos yang haus kekuasaan dan ingin berkuasa seumur hidup, menghalalkan segala cara demi memperpanjang kekuasaannya.

Sementara Ferdy sibuk mengatur strategi supaya image-nya tetap terjaga, eh....si Dovie ini malah bikin kacau. Si pacar gelap yang sakit hati karena Marcos mulai berpaling darinya, tidak bisa menerima “surat putus” Ferdy begitu saja.

Dia mencoba memeras dengan meminta sejumlah “uang ganti rugi”. Kalau tidak, dia akan buka mulut pada pers, ancamnya.  Imelda yang mencium hubungan ini, berkata “tidak ada sepeser-pun buat pelacur itu.....pokoknya tinggalkan Filipina dalam waktu 1X24 jam!!!”.

1fredy5

Bahkan beredar rumor, ultimatum Imelda ini disertai ancaman pembunuhan segala. Waduh! Seru juga pertempuran antara wanita Amerika dan wanita Filipina ini!

Si bule cantik berambut panjang ini tidak punya pilihan selain meninggalkan Filipina.

Bintang film yang kedatangannya ke Filipina di tahun 1968 karena diundang membintangi film tentang kisah kepahlawanan Marcos ini, akhirnya cuma bisa gigit jari. Sudah dicampakkan pacar, duit tak dapat, diusir istri si pacar.....nyawa terancam pula bah!

Tapi Dovie tidak begitu saja membiarkan dirinya dibikin kayak permen karet. Habis manis karet dibuang. Rupanya dia masih punya nyali untuk menampar kehormatan Marcos dan Imelda melalui konferensi pers yang digelarnya sebelum meninggalkan Filipina.

Kepada wartawan, dia membongkar rahasia skandal asmaranya dengan Marcos.

Diakuinya, dia terpaksa membuka tabir ini akibat adanya ancaman pembunuhan terhadap dirinya. Lalu dibeberkannya bukti rekaman tape-recorder yang katanya dipasangnya di bawah tempat tidur sebelum  ML dengan sang presiden. Di rekaman hasil sadapan itu terdengar Marcos dan Dovie cekikikan sambil berasyik-masyuk di atas ranjang.

Marcos juga terdengar bernyanyi gombal di rekaman itu sambil melancarkan rayuan mautnya.....yang konon di antaranya minta “O”.

Nah rasain lu, Ferdy!!! Musuh-musuh politik Marcos tentu saja jingkrak-jingkrak!

Filipina geger!!!!

Cerita Dovie ini dengan cepat menyebar menjadi sensasi nasional. Marcos yang kebakaran jenggot, tidak perlu berpikir lama untuk segera menghentikan gosip ini.

Gawat, ini bisa semakin menjatuhkan image! Tidak dibiarkannya lawan politiknya menggunakan skandal ini sebagai senjata untuk menggulingkannya!  

Langkah drastis segera diambilnya. Dia lalu memberangus kebebasan media dengan Martial Law, undang-undang darurat yang sekaligus membuatnya mempunyai kekuasaan absolut. Tentu saja alasannya bukan karena gosip Dovie Beams si pacar gelap.

Ferdy yang ex-lawyer  itu, memang lihai. Dia memberlakukan undang-undang darurat dengan alasan untuk mengembalikan demokrasi. Tentu saja itu bohong! Karena sejarah mencatat bagaimana diktator-nya Marcos sepanjang pemerintahannya!

Militer menangkapi orang-orang vokal yang berseberangan dengan pemerintah, tanpa proses penahanan. Masih mending kalau cuma ditahan. Tidak sedikit korban nyawa. Setelah ditangkap, tak diketahui lagi rimbanya.

1fredy6

Sejak itu Martial Law membuat gerak-gerik rakyat Filipina serba terbatas sampai bertahun-tahun kemudian. Tidak ada kebebasan hampir dalam segala hal buat rakyatnya.  Di antaranya, Marcos mengambil alih semua media, termasuk surat kabar, stasiun radio dan televisi. Semua berita hanya boleh beredar di bawah kontrol pemerintah!

Termasuk juga, tidak ada lagi berita tentang pacar gelap presiden!

Betulkah skandal seks pemimpin tidak ada hubungannya dengan kualitas kepemimpinan? Mungkin saja itu betul! Tetapi publikasi tentang skandal seks pemimpin, serta pelecehan masyarakat terhadap publikasi itu........bisa membuat seorang pemimpin menjadi berbahaya!

Renungan cerita ini, “Pantaskah seorang pemimpin mengharapkan kepercayaan rakyat, sementara dirinya sendiri tidak mampu membuat istri sendiri percaya pada kesetiaannya?”.

Atau anda punya pendapat lain?

afrWalentina Waluyanti

Penulis artikel ini juga adalah dosen dan pelukis

About Me

{backbutton}

Add comment