Doyan Sup Lever, Siapa Bilang Hitler Seorang Vegetarian?
Penulis: Copyright @ Walentina Waluyanti – Nederland
Hitler dikenal sebagai salah satu simbol kekejaman yang pernah ada di dunia. Namun kalimatnya bisa bikin orang tertawa pahit. Coba saja dengar kalimat Hitler berikut ini. Kata Hitler, ia vegetarian dan tidak makan daging, karena memakan daging bisa membuat orang menjadi bengis dan jahat. Oh, Hitler... Hitler. Dasar psikopat. Lain kata, lain perbuatan. Kekejamannya sempurna, kemunafikannya juga sempurna. Sejauh yang diketahui publik, Hitler memang dikenal sebagai vegetarian. Tetapi benarkah demikian?
Foto: Hitler dinner bersama ahli Fisika pribadinya, Prof. Theodor Morell dan istri dari Gauleiter Albert Forster di Berghof.
Pernyataan Hitler bahwa ia tidak makan daging karena bisa menyebabkan orang menjadi kejam, bikin orang geleng-geleng kepala. Seluruh dunia tahu bagaimana jejak kekejaman Hitler yang terang-benderang, terutama melalui Pasukan NAZI-nya. Sebetulnya pengakuan Hitler bahwa ia vegetarian dan tidak makan daging, ternyata tidak sepenuhnya benar. Memang pernah ada "tukang cicip" makanan yang bertugas mencicipi makanan Hitler, yang bercerita bahwa menu Hitler adalah menu vegetaris. Dan memang begitulah kesan yang ditanamkan kepada dunia luar, bahwa Hitler seorang vegetarian. Tetapi sebetulnya sejumlah sumber meragukan dan membantah klaim bahwa Hitler vegetarian. Pertanyaannya, mengapa Hitler perlu dicitrakan sebagai vegetarian?
Hitler sendiri dikenal sebagai ahli propaganda ulung. Selain itu ia juga dikelilingi penasihat yang khusus membangun citranya sebagai Der Führer. Hitler memang mengklaim dirinya sebagai Führer der Nation, Bapak Bangsa. Dan citra ini harus dikemas dengan sempurna. Hitler digambarkan sebagai pahlawan rakyat yang tanpa cela. Saat seluruh dunia mulai mencium kekejaman NAZI, dan mulai menjadikan Hitler sebagai pemimpin yang paling diburu, maka propaganda untuk melindungi citra Hitler pun mulai dilancarkan. Antara lain, tak sedikit foto-foto yang disebarkan tentang bagaimana kelembutan Hitler terhadap anak-anak.
Istilah yang sekarang dikenal sebagai “pencitraan” adalah konsep yang telah dikenal sejak lama. Konsep ini adalah bagian dari propaganda sebagai strategi untuk membentuk opini massa. Oleh karena kekejaman Hitler mulai tercium oleh dunia, mulailah dibangun taktik untuk memengaruhi opini publik. Misalnya, Hitler dicitrakan sebagai pencinta anak-anak. Dengan demikian publik bisa diyakinkan bahwa bagaimana mungkin pencinta anak-anak bisa berlaku kejam? Hitler juga dicitrakan sebagai vegetarian. Untuk menguatkan citra bahwa Hitler bukanlah orang yang kejam, maka disebarkanlah klaim Hitler. Yaitu Hitler mengklaim dirinya memilih menjadi vegetarian, karena memakan daging bisa membuat orang menjadi kejam. Dengan begitu, publik diyakinkan bahwa tak mungkin Hitler melakukan kekejaman. Bukankah Hitler sendiri telah mengatakan menghindari makan daging karena ia tidak ingin menjadi manusia bengis dan kejam?
Tetapi betulkah Hitler memang vegetarian? Setidaknya begitulah cerita yang tersebar selama ini. Kalau begitu, makanan apa saja yang disukai Hitler? Menu yang disukai Hitler adalah asparagus, sup dengan sayuran kacang-kacangan, misalnya sup kacang ercis, sayur kacang kapri, dan jenis sayur kacang-kacangan khas Eropa lainnya. Hitler juga lebih suka minum teh dibanding minum kopi. Seakan paranoid, sebelum makan, ia meneliti semua peralatan makan yang ada di atas meja. Ia juga menanyakan dengan mendetail tentang semua yang dihidangkan. Memang ada staf khusus yang menjadi "tukang cicip" untuk memastikan apakah hidangan Hitler tidak diracun. Meski begitu, tetap saja Hitler digambarkan sangat rewel mengecek segala detail sebelum memulai menyantap makanannya.
Foto: Sup lever khas Jerman berbahan hati cincang (sapi), yang sangat disukai Hitler. [Foto: Wikipedia]
Yang menarik, meskipun Hitler mengaku vegetarian, tetapi tak banyak diketahui umum, bahwa Hitler tidak pernah menolak hidangan sup lever khas Jerman yang berbahan bola daging terbuat dari hati sapi cincang (mirip bakso). Hitler sangat menyukai sup lever yang dibentuk menjadi bola daging. Nah, siapa bilang Hitler vegetarian? Kalau begitu, teori Hiter bahwa makan daging bisa bikin orang jadi kejam, mungkin berlakunya hanya buat Hitler saja ya? Ya! Mudah-mudahan teori tadi hanya berlaku buat Hitler, soalnya sayang juga kalau saya harus menghentikan hobby makan bakso.*** (Penulis: Walentina Waluyanti)
Artikel terkait:
Mengunjungi Tempat Anne Frank Bersembunyi dari Kejaran Nazi Hitler
Walentina Waluyanti
Penulis buku "Tembak Bung Karno Rugi 30 Sen"
{backbutton}