Awal Mula Islam Tersebar ke Seluruh Dunia
Penulis: Walentina Waluyanti - Nederland
Pada mulanya Islam merupakan agama yang masih terbatas hanya dikenal di jazirah Arab. Tetapi kemudian menyebar, meluas, hingga menjadi agama yang dikenal oleh seluruh dunia. Secara singkat, beginilah awal mulanya hingga agama Islam tersebar ke seluruh dunia.
Setelah Nabi Muhammad wafat tahun 632, orang yang ditunjuk sebagai khalifah pertama dari umat Islam adalah Abu Bakar. Khalifah adalah gelar yang diberikan kepada seseorang sebagai pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad. Khallifah Abu Bakar adalah mertua Nabi Muhammad. Aisyah, putri Abu Bakar adalah istri Nabi Muhammad.
Mengapa harus ada khalifah yang ditunjuk? Sebab khalifah sangat penting peranannya dalam mengatur tatanan masyarakat (pemeluk Islam) ketika itu. Islam sebagai pedoman umatnya, berisi tidak hanya hal-hal menyangkut kerohanian, tetapi juga berisi aturan hukum, misalnya menyangkut urusan administrasi pemerintahan dan tata hidup bermasyarakat/politik. Sebutkan saja contoh sederhana, tentang siapa yang wajib membayar zakat dan siapa yang berhak menerima zakat.
Khalifah adalah pengatur dan pengambil keputusan-keputusan penting sehubungan dengan aturan hukum dan urusan-urusan masyarakat, agama dan tata pemerintahan. Tugas khalifah juga mencakup tanggung jawab mempertahankan eksistensi Islam, termasuk mengenalkan dan memperluas ajaran agama. Usaha penyebaran agama diyakini oleh pemeluk Islam sebagai bentuk dakwah Islamiyah, untuk menyebarkan amal kebaikan.
Dengan mengenakan kacamata sesuai konteks jaman itu, maka meluaskan ajaran agama, artinya disertai pula dengan ekspansi untuk mencari wilayah-wilayah taklukan. Dengan memperoleh wilayah taklukan, otomatis ajaran agama itu juga akan mudah tersebar.
Sehubungan dengan hal di atas, sebagai khalifah yang juga punya otoritas atas kebijakan politik, Abu Bakar memerintahkan penaklukan terhadap Kerajaan Byzantium (Romawi Timur), Kerajaan Persia (Irak), dan Suriah. Hanya 2 tahun Abu Bakar menjabat sebagai khalifah. Pada usia 61 tahun ia wafat karena sakit.
Wafatnya Abu Bakar kemudian memunculkan Umar bin Khattab sebagai pengganti. Dunia Barat menjuluki Umar bin Khattab pengganti Abu Bakar ini dengan sebutan "Sang Penakluk".
Sang Penakluk bernama Umar bin Khattab yang lahir di Mekkah itu, menjadi khalifah kedua. Sebagai pemegang tongkat estafet berikutnya, ia melanjutkan tugas pendahulunya termasuk kewajban menyebarkan ajaran Islam. Tugas yang diemban Umar bin Khattab antara lain tetap berusaha menaklukkan wilayah-wilayah sebagaimana yang dahulu diperintahkan oleh khalifah Abu Bakar.
Nah, khalifah Umar bin Khattab inilah yang dianggap paling berjasa dengan strateginya menaklukkan wilayah-wilayah, sehingga penyebaran Islam semakin meluas. Keberaniannya dalam peperangan dan menaklukkan musuh, serta usahanya mencari wilayah-wilayah taklukan demi menyebarkan Islam, membuat ia dijuluki Singa Padang Pasir.
Selama kekhalifahannya, Umar berhasil menguatkan pijakan Islam di wilayah-wilayah seperti Kerajaan Persia (Irak), menaklukkan wilayah-wilayah pendudukan Kerajaan Romawi, antara lain propinsi-propinsi di Mesir, Yerusalem, Palestina dan Syria. Kerajaan Romawi dan Kekaisaran Persia ketika itu sebelumnya sedang direpoti oleh perang selama 26 tahun, sehingga hal ini melemahkan posisi mereka. Posisi yang lemah itu turut mempermudah usaha ekspansi yang diilakukan Umar bin Khattab.
Titik paling penting dalam pemerintahan Umar bin Khattab adalah lahirnya fenomena yang kemudian mendunia. Yaitu Islam tidak lagi hanya dikenal sebagai agama bangsa Arab saja. Dengan ditaklukkannya banyak wilayah oleh Umar bin Khattab, tumbuh fenomena baru, yaitu fenomena lahirnya kekaisaran Islam di banyak wilayah, yang tidak hanya berada di Arab saja.
Jasa Umar bin Khattab dikomentari oleh Abdullah bin Mas’ud, salah satu sahabat Nabi Muhammad, “Penyerahan Umar bin Khattab kepada Islam adalah penaklukan, kepemimpinannya adalah sebuah berkat”.
Jika ditanya, faktor apakah yang membuat Umar bin Khattab berhasil membawa Islam pada kejayaan? Apakah karena Umar bin Khattab berhasil merebut banyak wilayah taklukan? Sebetulnya bukan hal tadi yang menjadi keunggulan utama Umar bin Khattab.
Faktor utama yang membuat Islam pernah mencapai puncak kegemilangannya melalui kekhalifahan Umar bin Khattab adalah karena jiwa kepemimpinan Umar bin Khattab. Di dalam kepemimpinan Umar bin Khattab bersemayam "jiwa pendobrak". Ia punya jiwa pembaharu. Umar bin Khattab berani mengadakan beberapa perubahan dan pembaharuan aturan hukum, yang disesuaikan dengan jaman pada waktu itu. Umar bin Khattab adalah seorang reformis pada jamannya. Ia berani merevisi hukum dan peraturan yang dipandang tidak lagi sesuai dengan kondisi dan jaman pada saat itu. Ia bersedia mengadakan penyesuaian dengan jaman.
Keberanian Umar bin Khattab mengadakan reformasi, membuatnya banyak disebut-sebut sebagai tokoh pembaharu (pada masanya) yang membawa Islam pada zaman kejayaan. Ya! Keunggulan Umar bin Khattab karena ia juga adalah seorang pemikir yang berani mendobrak kekolotan, dengan melakukan pembaharuan dalam hukum dan administrasi tata pemerintahan. Ia adalah pemimpin yang pandai membaca zaman.
Tumbuhnya berbagai kekaisaran Islam, dan pembaharuan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman pada masa itu, membuat Islam mudah diterima di wilayah-wilayah taklukannya. Kekuasaan yang besar dengan wilayah yang luas, selanjutnya diikuti pula kemudahan menyebarkan pengaruh. Dengan pengaruhnya yang kuat, terlebih kemudian dengan berkembangnya trend ekspansi perdagangan, membuat penyebaran Islam akhirnya menyebar ke banyak negara. Penyebaran Islam yang awalnya dilakukan dengan mencari wilayah-wilayah taklukan, kemudian berkembang melalui pedagang-pedagang Arab yang berkelana ke berbagai wilayah, termasuk ke Nusantara. Menurut sejarawan K.H. Agus Sunyoto, saudagar Arab diduga masuk ke Nusantara, di Kerajaan Kalingga di Jawa, sekitar tahun 674 Masehi (masa peralihan dari khalifah Ali bin Abu Thalib ke Muawiyah). Sejak masuknya saudagar Arab pada tahun 674 Masehi di Kalingga, ada jeda waktu 800 tahun hingga akhirnya Islam diterima oleh penduduk asli.
Di dalam konteks kekinian, pertanyaannya adalah siapakah kini pemimpin Islam yang punya jiwa pembaharu seperti Umar bin Khattab? Siapakah pemimpin Islam yang berani mengadakan pembaharuan dan reformasi sesuai dengan gelagat zaman di mana ia hidup?*** (Penulis Walentina Waluyanti de Jonge, historical book writer)
Artikel terkait:
Ini Penyebab Mereka Menggambar Nabi Muhammad
Satu Ayah Lain Ibu, Asal Mula Konflik Palestina-Israel
Walentina Waluyanti, penulis buku "Sukarno Hatta Bukan Proklamator Paksaan"
{backbutton}