- Written by Bung Zoel
Budayakan Mencontek Sejak Dini!
Dimuat di Kompasiana Kompas.com
Penulis: Bung Zoel
Catatan Walentina Waluyanti:
Trims, Bung Zul sudah menjewer saya melalui tulisannya yang inspiratif. Wah, kali ini saya mengaku kalah deh, dan Bung Zul yang sekarang jadi guru saya melalui kalimat inspiratif-nya berikut ini, “Guru yang baik tentu harus bisa membuat muridnya lebih pintar dari dirinya. Mentor yang berhasil adalah mentor yang bisa menciptakan trainee-trainee yang berkualitas jauh di atasnya. Coach yang jempolan adalah coach yang tidak saja membuat anak didiknya menjadi juara di arena olahraga, tapi juga mampu mencetak atlet-atlet baru yang lebih mumpuni dibanding dirinya.” Tulisan Bung Zul saya jadikan refleksi diri, untuk memperbaiki kekurangan agar menjadi lebih baik. Semoga kita menjadi pribadi seperti yang dikatakan Bung Zul dalam kalimatnya yang berharga itu.
- Written by Sirpa
Pertempuran di Tarakan - Kaltim (1942)
Dimuat di Kolom Kita Detik.com
Penulis: Sirpa - California
Surat terbuka kepada sobat Walentina Waluyanti di Amsterdam.
Campbell, 20 Februari 2012
Dear Walentina,
Tak terasa kita baru saja memasuki tahun 2012, walaupun saya sudah kirim ucapan Selamat bertahun baru kepadamu, tak ada salahnya kuulangi kembali biar tambah krachtig.
(Kamu pasti terkekeh-kekeh membacanya, terasa bego yah, kok Sirpa mengirim greetings-nya sampai dobel).
- Written by Reza Kurnia Darmawan
Mencari Sosok Veronica Guerin Ala Indonesia
Dimuat di Kompasiana, Kompas.com
Reza Kurnia Darmawan – Solo
Siang hari tadi, saya menonton film yang saya pinjam dari persewaan VCD. Sebuah film produksi tahun 2003, disutradarai oleh Joel Schumacher dan dibintangi Cate Blachett, film ini diangkat dari kisah nyata. Fim ini berjudul “Veronica Guerin”.
- Written by Zulkifli
Daeng Udjo: A Value Artist for Value Lifestyle
Author: Zulkifli - Jakarta
Humble and simple. Two things that described the Sundanesse artist. Not many people know, that the man who living in one of ‘isolated’ spot in Bandung has ever visited many countries throughout the world. Being valuable for other person is his life principle.
- Written by Avy Loftus
Doa
Author: Avy Loftus – Canada
Dalam kesibukan saya baru-baru ini, hati saya tergerak untuk memasuki sebuah tempat ibadah, untuk meringankan beban pikiran dan sekaligus refreshing rohani, begitu pikir saya waktu itu. Tidak diduga pada saat itu, sedang ditayangkan documentary film (true story) tentang penderitaan rakyat asli Canada (yang sering disebut Inuit) yang berdomisili di daerah Nunavut dan Quebec Utara.
- Written by Sirpa
Kisah Pelaut Tua
Author: Sirpa-California
Surat terbuka kepada sobat Walentina Waluyanti di Amsterdam.
Campbell, 6 September 2010
Dear Walentina,
Kalau Kartini dari Jepara bisa melayangkan soerat terboeka-nya kepada Stella si Noni Belanda di negeri windmollen, tentunya Sirpa juga boleh dong berkirim kirim surat ke sobat mayanya di Amsterdam sono.
- Written by Taufik Ismail
Kembalikan Indonesia Padaku
Taufik Ismail
- Written by F.Rahardjo
Berbincang tentang Alam Lautan
F. Rahardjo
Catatan Walentina Waluyanti: Puisi ini adalah karya ayah saya. Ini saya cukil dari buku kumpulan puisi ayah, yang dipersembahkan untuk anak-anak Indonesia. Di buku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan itu, ayah saya menulis banyak puisi dengan bentuk permainan bunyi di akhir setiap bait.
- Written by Iwan Satyanegara Kamah
Chairil Anwar Mendapat Gadis
Penulis: Iwan Satyanegara Kamah - Jakarta
Catatan Walentina Waluyanti: Artikel temanku, Iwan Satyanegara Kamah di bawah ini telah dimuat di Kolom Kita/KOKI Detik.com. Tulisan di bawah ini adalah dokumentasi menarik, karena selain penyair Chairil Anwar dan Gadis Rasjid, juga ada beberapa figur di balik kisah utama. Di antaranya ayah Iwan Satyanegara Kamah, yang juga pendiri harian "Pedoman Rakyat" bersama LE Manuhua, koran pertama di Makassar dan Indonesia Timur. Walaupun "Pedoman Rakyat" sudah almarhum, tapi merupakan perintis bagi perkembangan koran lainnya di Indonesia Timur, di antaranya Harian Fajar. Terima kasih Mas Iwan!
- Written by Josh Chen
Terminal 3 Soekarno Hatta Airport
Photography: Charlie Hartono Lie
Narrative: JC
Catatan Walentina Waluyanti: Terima kasih buat temanku Josh Chen untuk artikelnya yang informatif di bawah ini. (Josh Chen, banyak menulis artikel informatif, adalah perintis Citizen Journalism Baltyra bersama rekan lainnya). Artikel yang telah dimuat dimuat di Baltyra.com ini bisa menjadi panduan praktis, termasuk bagi pembaca yang tidak berbahasa Indonesia.
To my knowledge, Terminal 3 was a terminal for TKI (Tenaga Kerja Indonesia, literally "Indonesian Workers"). When anyone in Indonesia heard about "terminal for TKI" in our mind will be: lousy, dirty, messy, a lot of crooks asking money from the naïve TKI coming home.
Page 3 of 4