Membongkar Mitos "Proklamator Paksaan"

Penulis: Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan - Guru Besar Sejarah

Catatan Walentina: Terima kasih kepada Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan yang telah mengapresiasi buku saya melalui resensinya di Harian Kompas atas karya saya, yaitu buku Sukarno-Hatta Bukan Proklamator Paksaan.  

Dalam dunia publikasi, judul sebuah buku sering dibuat setelah naskah tuntas dirancang. Judul lebih ditujukan untuk menarik minat pembaca dan mendongkrak penjualan.

Apabila dilihat dari judul semata, buku Walentina Waluyanti de Jonge, READ MORE, CLICK >>>, bisa dikatakan sebagai karya yang mengacu pada pendapat di atas. Judul yang diberikan memang menggugah orang untuk membacanya.  Penilaian ini diperkuat pula oleh kenyataan bahwa hanya 11 dari 70 sub-bab atau hanya 70 dari 608 halaman buku ini yang membincangkan persoalan proklamasi (hal 317-387). Sementara pembahasan yang langsung berhubungan dengan tekanan judul hanya tiga sub-bab (33, 34, 37).

buku sukarno hatta galangpress

    Buku "Sukarno-Hatta Bukan Proklamator Paksaan" (Foto: Galangpress).

Namun, walau hanya dalam porsi yang terbatas, Walentina berhasil membongkar mitos yang menyebut Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan karena paksaan sekelompok anak muda. “Re-re-konstruksi” Walentina berhasil mematahkan pemaparan Adam Malik dan beberapa pelaku sejarah serta sejarawan “profesional”, termasuk Nugroho Notosusanto yang menyunting buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI (1975)..... READ MORE, CLICK >>>

 

{backbutton}

Add comment