Berbincang tentang Alam Lautan
F. Rahardjo
Catatan Walentina Waluyanti: Puisi ini adalah karya ayah saya. Ini saya cukil dari buku kumpulan puisi ayah, yang dipersembahkan untuk anak-anak Indonesia. Di buku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan itu, ayah saya menulis banyak puisi dengan bentuk permainan bunyi di akhir setiap bait.
"Sejak dini anak-anak perlu dilatih kepekaannya dalam berbahasa", kata ayah. Dalam pengalaman saya sendiri, sejak kecil ayah banyak memotivasi saya menulis dengan cara bermain dalam bentuk kata dan bahasa. Namun ditekankannya, mesti mampu menyampaikan secara bernas, berisi dan bermakna.
Sayang saya tidak bisa seperti ayah yang kromo inggil-nya canggih (ini kata kerabat lho) dan kemampuannya yang baik dalam menulis honocoroko.... oh ya, juga bisa berbahasa Jerman.
Berbincang tentang Alam Lautan
Puisi karya: F. Rahardjo
Mira diantar kakaknya mencari udara segar
Berjalan santai di sepanjang dek kapal Tidar
Sore itu udara terasa dingin oleh hempasan angin
Namun bagi Mira inilah pengalaman yang sangat lain
Kapal melaju menerjang ombak sepanjang Lautan Jawa
Membawa ratusan penumpang menuju ibu kota
Nina asyik menatap ombak dengan penuh tanda tanya
Maka berlangsunglah tanya jawab yang sangat asyik
Tentang alam lautan yang sangat mengusik
– Kakak, kira-kira berapa dalamnya lautan di bawah sepanjang kaki kita?
+ Dengan peralatan yang sempurna, dalam lautan mudah diduga,
tidak sesulit seperti menerka dalam hati sesama kita.
Paul Gauguin
– Kakak, di sana nampak pantai utara Pulau Jawa..
Mengapa hanya terlihat sosok kelabunya saja?
+ Ya tentu, karena jauhnya maka nampak tak nyata.
Tapi bagi mereka yang suka mencari noda sesama kita,
biarpun ada setitik kuman di seberang lautan sana,
akan nampak jelas juga baginya....
– Kakak, apakah di sana, di daerah yang agak nampak kurang gerak,
merupakan kawasan lautan yang sebenarnya tidak berombak?
+ Oh ya, lautan mana tidak terguncang ombak?
Daratan mana tidak terguyur hujan?
Demikian hidupmu takkan lepas dari gejolak.
Karenanya tabahlah menghadapi setiap cobaan.
{backbutton}