Mantap! Tak Tamat SD Kalahkan Sarjana! (Bag. 1)

* Rahasia Sukses Buya Hamka dan Pramoedya Ananta Toer 

Penulis: Walentina Waluyanti – Nederland

Catatan: Tulisan ini bersambung ke bagian 2, silakan klik: Rahasia Buya Hamka dan Pramoedya Ananta Toer (bag.2)

Buya Hamka (singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah), adalah salah satu ulama moderat kebanggaan Indonesia. Ulama asal Maninjau Sumatera Barat ini hanya bersekolah sampai kelas 2 SD. Tetapi keandalannya sebagai penulis, mendapatkan pengakuan di dalam dunia sastra bahkan ia juga piawai menulis ulasan sejarah. Sarjana saja belum tentu bisa berkarya seperti Buya Hamka. Ia belajar sendiri secara otodidak. Saya pernah membaca ulasan tentang sejarah Islam yang ditulis oleh Buya Hamka. Tulisan Hamka malah lebih hidup dibandiug karya akademisi.

Penulis Berhak Menolak Jika Penerbit Mengunggah Naskah ke Buku Digital

Penulis: Walentina Waluyanti – Belanda

Penulis berhak menolak jika tak setuju penerbit mengunggah naskahnya ke buku digital. Dalam praktik, tak jarang penerbit menginformasikan kepada penulisnya setelah mengunggah sebuah naskah ke buku digital. Tindakan penerbit tersebut jelas merupakan pelanggaran hukum, yang bisa berujung pada tuntutan hukum. Memberi izin kepada penerbit untuk menerbitkan buku cetak, bukan berarti penulis itu memberi izin untuk mengunggah naskahnya ke buku digital. Secara baik-baik, penulis bisa menyampaikan keberatan atas pelanggaran itu dengan memberi dasar hukumnya, yaitu tindakan penerbit tersebut melanggar Pasal 49 UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2012. Penerbit harus menginformasikan kepada penulis SEBELUM mengunggah naskah, BUKAN SESUDAH mengunggah naskah ke buku digital.

Heboh! Temanku Prof. Musakkir Nyabu?

Penulis: Walentina Waluyanti - Belanda

Teman saya saat kuliah dahulu, ditangkap? What!!?? Bukankah ia pernah menyandang gelar mahasiswa teladan? Ini mengingatkan pada tersandungnya mantan mahasiswa teladan UNAIR, Anas Urbaningrum, meski kasusnya sangat berbeda. Saya kaget bukan main membaca berita heboh yang mencoreng dunia pendidikan di Indonesia ini. Bagaimana tidak? Teman saya yang tertangkap tangan karena nyabu di hotel itu, dikenal sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Pidana UNHAS, juga menjabat sebagai Pembantu Rektor III (langsung dinon-aktifkan dari jabatannya, setelah penangkapannya). Bukan hanya saya, semua teman tak habis pikir, tak menyangka kejadian yang menimpa teman yang kami hormati ini. Namanya Prof. Dr. Musakkir SH, MH. Tiga tahun lalu, saya sempat reunian dengan teman-teman seangkatan di Fakultas Hukum UNHAS. Kata seorang teman kepada saya, “Kamu masih ingat Muzakkir ‘kan? Dia sekarang bergelar Profesor, lho!”

KOMPAS TV Bertamu ke Rumah Walentina Waluyanti

Penulis: Walentina Waluyanti - Nederland

Bang Apni, begitu saya menyapa Apni Jaya Putra, General Manager Network Operations KOMPAS TV. Pagi itu pria ramah yang cekatan ini menunggu kedatangan saya di sebuah kafe di Almere, Belanda. Kunjungan Bang Apni ke Belanda merupakan satu dari rangkaian tour-nya ke Eropa, bersama tim KOMPAS TV lainnya. Yaitu Mas Obot (Yuni Eko Sulistiono) Executive Producer KOMPAS TV dan aktor ganteng yang pernah meraih piala citra, yaitu Ramon Y. Tungka. Juga ada Mbak Tyas (Radityas Panuntun) yang manis dan lembut, yang bekerja di Metro TV sebagai Media Relations & Sponsorship Section Head. Mereka tampak sedang menyeruput kopi hangat dan menyantap roti berlapis keju khas Holland.

Percayakah Anda, Nama Ada Hubungannya dengan Nasib?

Penulis: Walentina Waluyanti - Nederland

Nama dua pangeran ini mirip, nasib keduanya pun mirip. Jika nama adalah doa, apakah nasib yang menimpa Pangeran ini karena nama yang mirip itu? Siapakah pangeran itu? Nasib apakah yang menimpanya? Raja Belanda yang sekarang, Willem Alexander, mempunyai 2 saudara kandung, keduanya laki-laki. Namun yang seorang sudah meninggal dalam usia 44 tahun, yaitu Pangeran Johan Friso. Sebelum tutup usia, selama setahun lebih Pangeran Friso terbaring koma tanpa pernah kembali ke kondisi sadar.

Kaum Intelektual dan Tokoh Dunia yang Bunuh Diri Akibat Bipolar Disorder

(Termasuk Robin Williams)

Penulis: Walentina Waluyanti

Robin Williams bunuh diri akibat depresi, keluhan khas pengidap bipolar disorder. Robin Williams memang mengidap gangguan bipolar. Gangguan psikis yang beberapa hari ini sempat meramaikan media di Indonesia, menarik perhatian. Pasalnya, artis Indonesia, Marshanda (Chacha) menjadi bulan-bulanan berita, karena dugaan diagnosis bipolar disorder, yang mewarnai perseteruannya dengan ibundanya. Akibat perseteruan itu, Marshanda menolak menemui ibunya, bahkan juga saat ibunya ingin bertemu untuk merayakan HUT ke-25 putrinya itu. Banyak yang menyayangkan penolakan Marshanda terhadap ibundanya itu. Putri cantik dari pemilik Hotel Sofyan di Jakarta ini menjalani serangkaian test untuk mengetahui apakah ia memang menderita gangguan bipolar atau tidak. Sebelumnya ia diduga mengidap gangguan bipolar disorder. Namun menurut Marshanda, second opinion mengatakan bahwa ia safe, artinya terbebas dari diagnosis bipolar disorder.

Pasar di Belanda, Ada Terasi Sampai Petai

Penulis: Walentina Waluyanti - Nederland

Artikel terkait, silakan klik ==> Secuil Kisah dari Belanda dan Tragedi Bawang

Saya membuka lemari di dapur. Persediaan apa yang sudah habis? Teh melati? Gula jawa? Atau cemilan ala Indonesia seperti kacang Bogor? Seperti umumnya ibu-ibu lainnya, menginspeksi persediaan dapur sudah menjadi rutinitas. Untungnya berbagai kebutuhan dapur khas Indonesia bisa dengan mudah didapatkan di pasar dan toko-toko Indonesia di Belanda. Terlebih dari rumah saya, jarak dari rumah ke pusat perbelanjaan (Centrum) di pusat kota, sangat mudah dan cepat dijangkau hanya dengan berjalan kaki tak sampai 5 menit.

Ngintip Holland Tempo Doeloe di Pasar Tradisional

Penulis: Walentina Waluyanti - Nederland

Catatan: Lihat juga, silakan klik ==> Pasar di Belanda, Ada Terasi Sampai Petai

Tiba-tiba saja seorang gadis melintas di hadapan saya. Ia memakai tutup kepala tradisional, membawa nampan yang penuh berisi roti Holland. Roti itu dibagi-bagikannya kepada peserta pawai. Buru-buru kamera saya arahkan ke gadis itu, sebelum ia berlalu di tengah keramaian. Jepret! Untung putri Holland itu tersenyum manis. Ya, ini adalah bagian dari event istimewa di pasar tradisional di kota Barneveld, Belanda. Di pasar, pengunjung bisa menyaksikan pawai bertema Holand tempo dulu.  Semua pesertanya mengenakan pakaian tradisional Holland dengan membawa pernak-pernik khas Holland.

Pengalaman Bertetangga di Belanda

Walentina Waluyanti – Nederland

Menggoreng sambal terasi? Di Belanda, bagi yang tinggal di flat/apartemen, hal ini bisa menjadi masalah serius. Jangan sampai gara-gara masalah bau ini, si tetangga menelepon polisi. Maklum orang Belanda biasanya sensi betul dengan bau-bauan yang tidak biasa di hidung mereka. Meski tembok rumah saya tidak berdempetan dan terpisah beberapa meter dari tetangga, namun kalau masak balado udang petai misalnya, tetap saja saya memastikan jendela tertutup rapat. Jangan-jangan bau petai plus pedas terbawa angin, dan menyerbu hidung tetangga. Tapi jangan salah. Meski petai dan terasi itu bau, namun tak sedikit orang Belanda juga suka hidangan berbumbu terasi dan petai. "Hmm... lekker", kata mereka. Setelah diberitahu, "Yang Anda makan tadi, itu ada terasi dan petai-nya lho", baru mereka paham. Yaitu bumbu yang dinilai bau, jika diracik dengan tepat, bisa menambah lezat rasa masakan.

Video Walentina Waluyanti

Walentina Waluyanti – Nederland