Video Walentina Waluyanti

Walentina Waluyanti – Nederland

Canon-small

Foto: Walentina Waluyanti, Museum Fatahillah-Jakarta. Di kiri belakang tampak Jan dan Tiwi.

Tak jarang saya menerima pertanyaan, “Mbak Walen kok tidak Fesbukan dan Twitteran, sih?”

Saya pernah membuka FB dan Twitter, tetapi dalam waktu singkat saya tutup, karena ternyata dampaknya membuat saya menjadi tidak produktif. Kreativitas saya menjadi mandeg, karena ternyata waktu menjadi banyak tersita. Saya pikir, saya tidak perlu merasa ikut arus, jika memang itu tidak sesuai dengan pilihan saya.

Satu kali aktif di sosmed, konsekuensinya adalah bersedia berinterkasi dengan partisipan lainnya. Jika tidak, maka maksud hati mencari teman, bisa-bisa yang diperoleh malah sebaliknya.

Kita tahu, tinggal di Eropa tidak bisa bermanja-manja seperti di Indonesia, yang bisa diasisteni oleh PRT. Sesudah semua tugas dan pekerjaan utama ditunaikan, kebanyakan saya menghabiskan waktu dengan menulis. Bukan cuma menulis tulisan untuk website ini, tapi juga menulis untuk kepentingan lain. Untuk menulis, saya perlu serius membaca berbagai bahan sebanyak-banyaknya. Di samping itu secara rutin saya masih harus duduk di atelier saya, mengejar target sejumlah lukisan yang harus diselesaikan.

Boeken-small

 The books by Walentina Waluyanti de Jonge (author).

Belum terhitung pekerjaan sebagai pengajar. Membaca, menulis, melukis, buat saya bukan hobi. Juga bukan sekedar pengisi waktu luang. Ini adalah kegiatan yang tak mungkin saya tinggalkan. Saya rela berlelah-lelah untuk seabreg kerepotan tadi, karena bagi saya itu semua kegiatan wajib. Buku terakhir saya, Sukarno-Hatta Bukan Proklamator Paksaan, telah terbit di Belanda, untuk di Indonesia, akan terbit dalam waktu dekat.

Di sela-sela seabrek kegiatan, saya sempatkan menuangkan inspirasi ke kanvas. Berikut ini satu dari lukisan terbaru saya, ditampilkan di video terbaru dengan beberapa lukisan terbaru lainnya:

arrow right Click for video

Cowracing-650-ww

Foto: Painting by Walentina Waluyanti “Cow Racing”.

Walentina Waluyanti

Nederland, 16 Maret 2014

{backbutton}

Add comment