Pasar Kaget di Hari Ratu
Walentina Waluyanti – Nederland
Danau dekat rumah? Ini tempat favorit saya. Di tepinya, saya suka berjalan-jalan menghirup udara segar. Suasananya asri dan sejuk. Di hari biasa, tempatnya selalu tenang. Paling hanya celotehan angsa, bebek, dan kicauan burung. Ataupun desau rimbunan tanaman dan pepohonan. Tapi hari itu pemandangan menjadi lain.
Tiba-tiba semua sudut menjadi pasar kaget. Sangat meriah. Setiap sisi jalan dipenuhi orang-orang yang menggelar barang-barang bekas. Hampir setiap orang mengenakan baju oranye, warna lambang kerajaan Belanda.
Ya, setiap tanggal 30 April, warna oranye menghiasi semua tempat di Belanda. Karena di hari itu seluruh Belanda merayakan Koninginnedag, atau Hari Ratu.
Pengunjung pasar kaget menikmati udara cerah di teras-teras cafe di Grote Markt, Almere Stad (Foto: Walentina Waluyanti)
Tepi danau pun jadi pasar kaget, Weerwater Almere (Foto: Walentina Waluyanti)
Setiap tahun, sudah ditetapkan kota yang bakal mendapat giliran sebagai pusat perayaan Hari Ratu. Misalnya tahun lalu, Hari Ratu dirayakan di propinsi Limburg, yaitu di Thorn en Weert. Tahun 2012 ini, Ratu Beatrix bersama rakyat di kota setempat, merayakan Koninginnedag di Rhenen en Veenendaal, propinsi Utrecht.
Koninginnedag tahun 2012 mungkin merupakan perayaan Hari Ratu yang paling berduka bagi Ratu Beatrix. Soalnya putranya, Pangeran Friso masih terus terbaring coma di rumah sakit. Pangeran Friso, putra kedua Ratu Beatrix mengalami kecelakaan tertimpa longsoran salju ketika ber-ski di Austria. Nasib adik Pangeran Alexander tersebut belum bisa diprediksi. Tak diketahui, apakah Ratu Beatrix masih bisa melihat putranya akan pulih kembali.
Koninginnedag 2012 di Rhenen en Veenendaal, Utrecht: Prinses Marilène, prins Willem-Alexander, prinses Máxima en koningin Beatrix (foto: ANP)
Sudah menjadi tradisi, di hari ini, hampir setiap rakyat Belanda ikut berpartisipasi menggelar pasar kaget. Mereka mengeluarkan barang-barang bekas apa saja dari rumah. Barang-barang itu kemudian digelar di jalan, atau di emperan pusat-pusat perbelanjaan. Barang yang dijual beraneka. Baju, sepatu, buku, sepeda, lampu, jam dinding, barang elektronik, lemari, kursi, komputer, alat dapur, perhiasan, tas, ... pokoknya apa saja yang memang ingin dibuang oleh pemiliknya. Harganya ditentukan suka-suka sendiri. Tentu dengan harga miring.
Ban-ban bekas sepeda dan baju bekas campur aduk, juga dijual di emperan Centrum Almere Stad (Foto: Walentina Waluyanti)
Pasar kaget di Lumiere Park, Filmwijk Almere (Foto: Walentina Waluyanti)
Menarik juga, di hari itu saya jadi tahu semua wajah tetangga, yang biasanya jarang kelihatan. Saya juga jadi tahu barang-barang apa saja yang mereka punyai di rumah. Saya sendiri tidak pernah ikut ramai menjual barang-barang bekas yang ada di rumah. Sebetulnya sayang juga ya, barang-barang bekas selama ini, saya buang begitu saja.
Walentina Waluyanti
Nederland, 12 Mei 2012
{backbutton}