Isyarat Kincir Angin

Penulis: Walentina Waluyanti - Belanda

Ada banyak peribahasa di Belanda yang terinsiprasi dari kata-kata “kincir angin”. Tak heran, karena kincir angin memang sudah menjadi bagian dari tradisi Belanda. Ini pun memengaruhi kultur mereka, termasuk dalam berbahasa. Misalnya peribahasa “Kincir angin saya sudah tidak berputar”, artinya gigi saya buruk. “Dia berjalan dengan kincir angin”, artinya dia gila. “Kincir angin tak berputar, tak ada terigu”, artinya tanpa tenaga kerja, orang tidak mencapai hasil apa-apa.

Kincir (molen) dikenal sebagai simbol negeri Belanda. Ada kincir air (watermolen) dan ada kincir angin (windmolen). Yang unik, kincir angin mempunyai 'bahasa'-nya sendiri. 'Bahasa' kincir angin bisa memberi isyarat tertentu. Dari tampilan dan kode melalui kincir angin, bisa diketahui apakah sedang ada peristiwa bahagia, kedukaan, atau hal lainnya.

Kincir angin dihias seindah mungkin, jika ada peristiwa sukacita seperti pernikahan dan kelahiran. Maka kincir angin pun dihiasi bendera dan berbagai pernak-pernik dekoratif serta simbolik lainnya. Suasananya dibuat semeriah mungkin.

molen1

Kincir angin di Zaandam, yang menunjukkan sedang ada pesta. (Foto: monumentenzorg)

'Bahasa' kincir angin, antara lain bisa terbaca melalui sayap pada tiang pemutar yang berjumlah 4 tiang itu. Tradisi ini berlain-lainan di setiap suku di Belanda. Misalnya di Zaanstreek, jika operator kincir angin meninggal, maka setiap sayap pada tiang pemutar kincir angin dilepaskan. Lalu empat tiang pemutar kincir angin itu dibentuk menjadi salib yang diarahkan ke rumah duka. Jika di keluarga pemilik/operator kincir angin yang meninggal itu adalah seorang wanita, maka tiga sayap dari 4 tiang pemutar kincir angin akan dicopot. Dan jika yang meninggal adalah anak laki-laki, maka satu sayap dari tiang pemutar dari kincir itu akan dicopot. Dan jika anak perempuan yang meninggal, maka dicopot dua sayap dari tiang pemutar.

Jika kincir angin tidak bisa beroperasi karena rusak, maka operator juga akan memberi kode melalui posisi tertentu pada kincir angin, sehingga orang paham bahwa kincir angin itu sedang rusak.

molen2

Operator kincir angin sedang memutar kincir, disesuaikan dengan arah angin, Rijpwetering, Zuid Holland (Foto: monumentenzorg)

Ada tim khusus yang ahli dalam membangun dan mereparasi kincir angin. Keahlian ini adalah khas Belanda, yang dipelajari dan dipraktekkan melalui tradisi, dan bukan sesuatu yang dipelajari dari buku-buku dan bangku sekolah. Barulah pada pertengahan abad ke-18, diterbitkan pedoman tentang bagaimana membuat kincir angin. Antara lain diterangkan tentang jenis kayu untuk membuat kincir angin. Setiap jenis kayu disesuaikan dengan jenis kincir angin.

Ketika belum ditemukan peralatan modern, pembuatan dan pemasangan kincir angin adalah pekerjaan yang sungguh berat. Semua onderdil kincir angin yang sangat berat dan berukuran raksasa itu, harus diangkut dari tempat pembuatannya. Kemudian dibawa ke tempat pemasangan, dipancangkan dengan menggunakan beratus-ratus meter tali dan hanya mengandalkan tenaga otot manusia. Sekarang juga masih merupakan pekerjaan berat, namun lebih cepat dan lebih mudah, berkat teknologi yang lebih maju.*** (Penulis: Walentina Waluyanti de Jonge, histoeical book writer)

Artikel terkait, klik: Rahasia Kincir: Berada di Bawah Permukaan Air Laut, Mengapa Belanda Tidak Tenggelam?

fr wwWalentina Waluyanti de Jonge, penulis buku Tembak Bung Karno Rugi 30 Sen

About Me

{backbutton}

Add comment