Inilah Sosok yang Berani Mengoreksi Trump Soal Corona
|30/3/2020| - Fauci dipandang sebagai suara yang dapat dipercaya oleh publik AS, sering mengoreksi Presiden AS Donald Trump tentang krisis virus corona.
Dr. Anthony Fauci berbicara sementara President Donald Trump mendengarkan saat konferensi pers harian tentang virus corona di Gedung Putih. [File: Brendan Smialowski/AFP]
Orang Amerika akan menjadi pendengar yang baik apabila Dr Anthony Fauci mulai berbicara tentang corona. Virus corona telah menjungkirbalikkan kehidupan sehari-hari di seluruh dunia. Untuk itu maka Fauci telah menjadi suara tepercaya di Amerika Serikat dalam memisahkan fakta dan fiksi. Fauci adalah direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Amerika Serikat.
Ketakutan dan kebingungan akibat wabah bukanlah hal baru bagi Fauci. Selama lebih dari 30 tahun, ia telah menangani HIV, SARS, MERS, Ebola dan bahkan berpengalaman menangani bioterorisme 2001 yang dialami AS - serangan antraks.
Atasan politik Fauci - dari Ronald Reagan ke Donald Trump – memilihnya untuk memberikan penjelasan karena ia jujur, penjelasannya mudah dipahami, ia mampu menerjemahkan informasi medis yang rumit ke dalam bahasa sehari-hari, tanpa membesar-besarkan atau meremehkan.
Berusia 79 tahun, ahli penyakit menular top dari pemerintah ini, berdasarkan usianya, tergolong kelompok berisiko tinggi untuk tertular COVID-19. Tapi ia bekerja sepanjang waktu dan hanya tidur beberapa jam. Berbicara segala hal tentang virus corona, membuat suaranya agak serak. Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara di media berita dan hiburan di televisi dan di internet. Namun, semangatnya melampaui usianya, dan ia sangat suka berolahraga, termasuk berlari.
Trump melihat perimintaan yang semakin meningkat untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk memerangi corona, meskipun kritik terus berlanjut. [Jonathan Ernst/Reuters]
Fauci menjadi ‘wajah’ pemerintahan Trump untuk masalah corona ini, karena menurut jajak pendapat, warga AS mempercayainya. Ilmuwan top ini dengan blak-blakan mengatakan bahwa pandemi virus corona akan memburuk di AS dan mengkritik pemerintah federal pada aspek-aspek tertentu dari cara merespons.
Masa muda
Fauci lahir di Brooklyn, New York, pada malam Natal 1940, dalam keluarga Italia-Amerika. Presiden George W Bush, yang pada tahun 2008, memberikan Fauci Medali Kepresidenan untuk Kebebasan, mencatat bahwa bahkan sebagai seorang bocah lelaki ia menunjukkan sikap independen: Di lingkungan yang penuh dengan penggemar Dodgers Brooklyn, Fauci berakar pada Yankees.
Fauci menjadi kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular pada tahun 1984, ketika AS berada dalam pergolakan krisis AIDS. Dia mengenang frustrasi besar saat merawat pasien yang sekarat di rumah sakit National Institutes of Health (NIH) tanpa secercah harap.
Selama berjam-jam, saat itu ia berbincang dengan Surgeon General C Everett Koop tentang apa yang dipelajari para ilmuwan tentang AIDS, yang kemudian mempengaruhi laporan Koop yang terkenal pada 1986, yang mengedukasi orang Amerika tentang penyakit AIDS.
Direktur NIH National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci berbicara saat konferensi pers di Rose Garden di Gedung Putih [File: Al Drago/Reuters]
Pada tahun 1990, ketika para aktivis AIDS berkumpul mendatangi NIH untuk memprotes yang mereka sebut sebagai ketidakpedulian pemerintah, Fauci mengajak mereka berunding. Ia maju dengan cepat, dan dia membantu untuk membuat Trump berinisiatif mengakhiri HIV di AS.
Meskipun dia menghabiskan karirnya di pemerintahan, Fauci tidak kehilangan sentuhan kemanusiaannya, - dan ini mungkin menjaadi bagian dari kunci suksesnya sebagai seorang komunikator.
Selama wabah Ebola 2014, banyak orang Amerika panik ketika seorang perawat AS terinfeksi dari seorang pasien, traveller dari Afrika Barat yang dirawatnya. Ebola dapat menyebabkan pendarahan yang mematikan. Fauci mengatasi masalah ini dengan memberikan contoh pribadi. Saat rumah sakit mengeluarkan perawat itu, Fauci tidak hanya mengatakan bahwa perawat itu tidak akan menjadi sumber penularan, bahkan ia juga memeluknya di depan kamera TV untuk membuktikan bahwa ia tidak khawatir.
Mengoreksi Trump
Maju dengan cepat enam tahun kemudian, kembali lagi Fauci berada di garis depan dari para ilmuwan untuk menghapus informasi yang salah dan menjelaskan pandemi virus corona, bahkan ketika ini berarti ia harus berselisih pendapat dengan presiden.
Fauci menggunakan metafora dari salah satu olahraga yang bergerak paling cepat (ice hockey) untuk mencerminkan strateginya tentang wabah. "Kamu tidak meluncur ke puck, tetapi ke tempat di mana puck itu akan berada," katanya kepada komisi senat. (note: puck=bola kecil rata yang dipukul dengan hockey stick dalam olahraga ice hockey),
Dia menstimulasi bantuan untuk mencegah penyebaran virus, mitigasi untuk mencegah kerusakan pada masyarakat, upaya untuk meningkatkan test corona, dan perlindungan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengembangkan pengobatan dan vaksin. Ia berharap respons yang dinamis akan mengarahkan negara ke tempat di mana “puck” akan berakhir.
"Ini tidak bisa diprediksi," katanya. "Sekarang melakukan test corona tidak akan menunjukkan berapa banyak kasus yang akan terjadi. Hal berarti yang bisa kita lakukan ... adalah bagaimana kita meresponsnya dengan pengendalian dan mitigasi."
Pada akhir pekan, Fauci mengatakan kepada CNN bahwa jika mitigasi tidak berhasil, pada akhirnya pandemi bisa membunuh antara 100.000 - 200.000 orang di AS.
Dr Anthony Fauci, directur National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan Wakil Presiden Mike Pence mendengarkan Presiden Donald Trump membahas virus corona, dalam briefing gugus tugas harian di Gedung Putih.[File: Jonathan Ernst/Reuters]
Melayani seorang presiden yang awalnya meremehkan virus corona dengan membandingkannya sebagai flu musiman, Fauci tetap dengan gayanya yang terus terang di depan publik. Legislator Demokrat dan Republik, bersama dengan pejabat administrasi Trump, menaruh hormat padanya.
Menerangkan secara faktual, Fauci mengakui kepada Kongres pada bulan ini bahwa sistem pemerintahan tidak dirancang untuk melakukan test massal terhadap kemungkinan infeksi. "Ini adalah suatu kegagalan, mari kita akui itu," katanya kepada legislator.
Ketika ditanya tentang komentar Trump tentang obat anti-malaria yang katanya bisa menjadi "game-changer" dalam perlombaan untuk menemukan pengobatan virus corona, Fauci, yang berdiri di samping presiden, mengatakan tidak ada data ilmiah untuk mendukung penggunaan obat tersebut.
"Jawabannya adalah, 'tidak'," kata Fauci kepada wartawan ketika ditanya apakah dia menemukan obat itu menjanjikan.
"Bukti yang Anda bicarakan ... adalah bukti yang sifatnya anekdot," tambahnya.
Sebelumnya ia mengatakan kepada komisi senat DPR awal bulan ini,"Saya melayani enam presiden dan saya tidak pernah melakukan apa pun selain memberi tahu bukti ilmiah yang tepat dan membuat rekomendasi kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan bukti."
Anthony Fauci, direktur NIH National Institute of Allergy and Infectious Diseases berbicara, sementara Presiden Donald Trump mendengarkan saat konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih [File: Al Drago/Reuters]
Keterusterangan Fauci tidak menghentikan Trump untuk memujinya awal bulan ini. "Tony telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja sangat lama, berjam-jam," ketika desas-desus berputar bahwa ada perpecahan antara Fauci dan Gedung Putih.
Untuk Fauci, ia mengatakan bahwa kadang ia tidak setuju untuk beberapa hal, tapi bukan perpecahan.
"Presiden telah mendengarkan apa yang saya katakan dan apa yang dikatakan orang-orang lain di gugus tugas. Ketika saya telah membuat rekomendasi, ia mengambilnya," kata Fauci kepada the Morning on the Mall pekan lalu.
"Gagasan mengadu domba satu sama lain sama sekali tidak banyak membantu," tambahnya. "Kita memiliki masalah yang jauh lebih besar di sini daripada mencoba menunjukkan perbedaan." (Sumber: Al Jazeera)
Walentina Waluyanti
Belanda, 30 Maret 2020