Inilah Tanda Corona di Tubuh sampai Hari ke-17

Inilah gejala yang dialami orang yang terinfeksi virus corona menurut WHO, mulai dari hari pertama sampai hari ke-17.

Hari ke-1

Orang yang terinfeksi virus corona akan mengalami demam, batuk kering, nyeri otot, kelelahan, hingga diare pada hari pertama.

Catatan: Banyak dilaporkan tentang gejala sakit tenggorokan, atau sakit saat menelan. Tentang gejala kelelahan, banyak dilaporkan juga tentang kelelahan ekstrem. Bahkan ada pasien yang mengatakan untuk berusaha duduk tegak saja, sangat sulit. Bahkan ada yang menapaki baru satu anak tangga saja, sudah tak sanggup.

tandacorona 01

Pasien corona (Foto: The Independent)

Hari ke-5

Mengalami kesulitan bernapas. Gejala akan bertambah parah bila pasien sebelumnya memiliki riwayat penyakit lain.

Catatan: Tidak semua orang yang terinfeksi corona akan mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas. Dilansir dari Kompas, pada sebagian besar pasien, gejala demam, batuk, maupun sakit tenggorokan adalah waktu di mana gejala berakhir. Dalam waktu 5-7 hari, kekebalan tubuh akan memberikan respon yang cukup untuk menghancurkan virus dan orang tersebut akan pulih. Pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, virus akan terus menyebar, menginfeksi lebih banyak sel, virus turun menuju paru-paru, menyerang sel-sel di paru-paru.

Hari ke-7 dan ke-8

Meskipun banyak pasien yang bisa pulih pada hari ke-5 sampai hari ke-7, namun tidak demikian dengan pasien yang daya tahan tubuhnya lemah. Kondisi pasien ini pada hari ke-7 dan ke-8 akan semakin memburuk sehingga harus dirawat di rumah sakit. Pada fase ini pasien mengalami sesak napas atau gangguan pernapasan akibat cairan yang masuk ke paru-paru.

tandacorona 02

Situasi rumah sakit di Italia dengan pasien corona. (Foto: Photo News)

Hari ke-10

Pada tahap ini, pasien harus dirawat secara intensif di ICU. Semakin berat gejala, pasien akan mengalami sakit di bagian perut sehingga mengurangi nafsu makan.

Hari ke-17

Apabila sistem imun pasien merespon dengan baik untuk melawan infeksi akibat virus corona, maka pasien akan pulih, setelah dirawat di rumah sakit selama 2,5 minggu.

Gejala lain:

Selain gejala di atas, perkembangan terakhir juga memberitakan pasien tanpa gejala, namun positif corona. Selain itu dilaporkan juga tentang gejala mata merah. “Bagian putih mata mereka tidak merah. Tapi lebih seperti mereka memiliki eye shadow merah di luar mata mereka," jelas seorang perawat, seperti dilansir Prevention, Rabu (1/4). Mata mereka tampak seperti mata orang terkena alergi.

Gejala yang belakangan ditemukan, adanya sejumlah pasien corona kehilangan indra penciuman dan indra pengecap.

Tips:

Tubuh setiap orang secara alami dikaruniai sistem kekebalan untuk menolak benda asing yang masuk ke tubuh, termasuk virus dan bakteri. Namun manusianya sendiri harus menciptakan faktor pendukung agar sistem kekebalan itu dapat bekerja dengan baik.

Oleh karenanya, tips untuk mempertahankan daya tahan tubuh agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi, kuncinya sederhana. Caranya diketahui hampir setiap orang, namun sering diabaikan. Sekedar mengingatkan kembali, pastikan Anda mengkonsumsi aneka makanan bergizi setiap hari, cukup istirahat, tidak stress, cukup bergerak tapi tidak terlalu lelah, banyak minum air putih.

Betul, yang bisa melawan corona hanya vaksin, dan vaksin anti corona sampai saat ini belum ditemukan. Betul, tak ada makanan dan suplemen yang bisa melawan corona. Namun tetap saja makanan bergizi sangat vital fungsinya untuk membangun daya tahan tubuh dan menunjang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus.

tandacorona 03

Hormon yang dikeluarkan saat stress merusak sistem imun

Sekali stress, tubuh sangat mudah diserang penyakit, terinfeksi virus corona hanya salah satu di antaranya. Tentang stress, tidak bisa danggap remeh perannya sebagai perusak daya tahan tubuh. “Jika kita sedang marah, cemas, sedih dan tertekan maka otak kita akan mengeluarkan hormon noradrenalin, yaitu hormon yang sangat beracun yang membuat fisik kita menjadi lemah, sakit-sakitan, cepat tua dan cepat mematikan syaraf,” kata psikolog Wiene Dewi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi).

Stress, kepanikan dan cemas dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga rentan terhadap penyakit termasuk terinfeksi virus Corona, demikian dilansir dari Antara News.

Bantulah tubuh Anda agar sistem kekebalan tubuh bisa bekerja maksimal menolak corona, dengan cara menjaga tidak hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Walentina Waluyanti

Belanda, 2 April 2020