Corona: Remaja 16 Tahun Ini Terbaring Koma di ICU

Walentina Waluyanti - Belanda

Sehraz (16), sebelum terinfeksi corona, adalah anak laki-laki yang kuat, sehat, hampir tak pernah sakit.  Remaja dari Breda Noord Brabant Belanda ini terinfeksi virus corona. Sampai saat ini dia masih berbaring koma di ruamg ICU Rumah Sakit Anak-Anak Erasmus MC-Sophia. Alat bantu pernafasan masih harus membantu memperpanjang hidupnya. Selama anak ini belum bisa bernafas sendiri, dia sengaja ditidurkan.

corona16 01

Sehraz, remaja 16 tahun dari Belanda yang terkena gejala parah akibat virus corona. (Foto:AD.nl)

Keluarganya sekarang mengisolasi diri di rumah, untuk mencegah penularan. Mereka tidak diperbolehkan menjenguk Sehraz yang sakit. Kakak Sehraz menyerukan kepada warga Belanda: “Sadarlah dan perhatikam virus ini dengan serius. Corona juga bisa mematikan bagi anak muda."

Keluarganya bercerita, sebelum sakit, Sehraz adalah remaja yang kuat, sehat dan jarang sakit. Mereka bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia demam. Tetapi pada 5 Maret, Sehraz yang bekerja sebagai penata rambut, tiba-tiba jatuh sakit. Dia merasa sakit kepala yang tidak biasa, sakit perut dan mual.

corona16 02

Sehraz sebelumnya adalah remaja yang aktif dan sehat (Foto: 7 days)

Sehraz lalu membuat janji dengan dokter untuk memastikan sakitnya. Dia diizinkan mampir pada Jumat lalu. "Ini hanya flu lambung," kata dokter kepada Sehraz. Anak itu pulang lagi, tetapi sakitnya semakin parah.

Kondisinya makin buruknya. Sehingga kedua kakaknya, Babor dan Razia meihat adik lelaki mereka tidak lagi seperti yang mereka kenal. "Berhari-hari dia berbaring di tempat tidur. Padahal biasanya kalau hanya pilek dia tetap beraktivitas. Ini bukan lagi dirinya."

Sejak hari pertama sakit, ibu Sehraz bertanya-tanya jangan-jangan putranya kena corona. Berpikir begitu, ditambah kondisi Sehraz yang memburuk, anak itu lalu dilarikan ke rumah sakit ke dokter pada 8 Maret Minggu malam.

Kata Razia kakaknya, "Kami harus menunggu di luar, karena kami memberitahukan mungkin itu corona. Tetapi mereka mengatakan Sehraz harus beristirahat di rumah.”

Malamnya Sehraz menelepon kami lagi: dia terus-menerus merasa nyeri di dadanya dan sulit bernafas. "Ketika itu ayah benar-benar marah. Dia ingin Sehraz diperiksa lebih serius. Melalui rujukan dokter, kami akhirnya pergi ke unit gawat darurat dan untungnya mereka melihat bahwa kondisinya memang buruk.”

"Dia benar-benar panik"
Sehraz diperiksa untuk mengetahui kemungkinan ada beberapa penyakit yang diidap, termasuk apakah ia menderita virus corona. Akhirnya hasilnya diterima pada hari Rabu.  Sehraz ternyata terinfeksi virus corona. Masih belum jelas bagaimana dia bisa tertular. "Ketika mereka memberi tahu adikku, dia langsung sangat panik. Dia mulai menangis dan bertanya-tanya mengapa dirinya terkena virus ini.

corona16 03

Sehraz saat belum koma (Foto: Parra.nu)

Tetapi karena kondisinya, ia akhirnya harus dipindahkan ke perawatan intensif di Rotterdam. Di sana dia sekarang sengaja ditidurkan, sampai dia bisa bernafas sendiri tanpa alat bantu.

Keluarga sekarang hanya bisa menunggu
Kakaknya Razia dan Babor, dan semua anggota keluarga lainnya masih harus menunggu. Sementara itu, mereka ingin membagikan cerita ini. Karena dari apa yang mereka alami, mungkin bisa menyelamatkan yang lain. "Adalah penting bahwa seluruh Belanda mendengar ini, Belanda harus bangkit."

Mereka ingin memberi tahu dua hal. "Pertama-tama: jangan meremehkan penyakit ini. ​​Berhentilah pergi ke pub, patuhi segala saran untuk menghindari cirus ini. Lebih baik tinggal di rumah saja dan hati-hati. Ini bukan flu biasa. Tentu saja ada orang yang hanya punya gejala ringan, dan yang lain hanya punya gejala batuk. “Tapi juga bisa berakhir seperti Sehraz. Kamu tidak harus tua untuk terkena penyakit ini."

corona16 04

Sehraz terbaring koma di ICU (Foto: RTL Nieuws)

"Jangan panggil dokter untuk batuk pertama"
Selain itu, keluarga ingin memperingatkan warga Belanda untuk tidak memanggil dokter atau pergi ke ruang gawat darurat pada batuk pertama. "Untuk alasan itu kami diusir. Karena begitu banyak orang yang menelepon tanpa benar-benar sakit, kami tidak ditanggapi dengan serius. Panggillah dokter kalau benar-benar sakit serius. Jika kamu tertimpa penyakit seperti yang dialami adik kami, kamu bukan lagi seperti diri kamu sebelumnya.”

Apakah Sehraz akan pulih? Keluarga berdoa dan berharap kondisinya akan pulih. "Kita harus menunggu sampai dia bisa bernapas dengan baik lagi. Para dokter tidak bisa menjanjikan bagaimana ini semua akan berakhir. Karena mereka belum pernah mengalami wabah seperti  ini sebelumnya. Kita harus siap terhadap segala opsi, kata dokter. Karena itu, kami berharap ada keajaiban."

Walentina Waluyanti

Belanda, 19 Maret 2020