Corona di Belanda: Perkembangan 16 Maret 2020

Sampai 16-3-2020 bertambah 278 kasus baru yang terinfeksi covid-19.. Sehingga total warga Belanda yang terinfeksi sampai 16/3 sebanyak 1413 orang. Bertambah 4 orang yang meninggal, total yang meninggal sebanyak 24 orang.

Propinsi yang paling banyak jumah korbannya yaitu Propinsi Noord Brabant. Di propinsi ini sebanyak 554 kasus. Bahkan diperkirakan akan terjadi corona gelombang kedua, yang berarti jumlah pasien corona di Noord Brabant akan semakin meningkat lebih cepat cepat. Di propinsi Limburg sebanyak 149 kasus,  Propinsi Utrecht 140 kasus en Propinsi Zuid Holland 136 kasus. Di ibukota Amsterdam  ditemukan 79 kasus.

corona16maret 01

Ganti dari jabat tangan yang dilakukan 2 pemuda di Den Bosch. Foto: Marcel van den Bergh / de Volkskrant

Dampak corona membuat situasi di Belanda cepat berubah dari waktu ke waktu. Maskapai penerbangan KLM dan Air France sudah mengurangi kapasitas penerbangan sebanyak 90%. Semua sekolah dan tempat umum ditutup sampai 6 April, termasuk hotel, cafe, restoran, tempat penitipan anak dan tempat fitness. Dokter menyerukan pada pasien untuk tidak datang berkunjung kalau keluhannya tidak begitu serius. Pengadilan membatalkan banyak sidang, kecuali untuk sidang yang dianggap sangat mendesak.

Di mana-mana jalan-jalan tampak lengang, bebas macet. Di mana-mana masih terjadi “panic buying”. Seruan pemerintah pada warga untuk tidak memborong belanjaan, tidak digubris. Untuk mencegah penularan, Biro Pusat Perdagangan Pangan menyerukan warga yang ke supermarket untuk menjaga jarak 1,5 meter dengan pembeli lainnya. Juga disarankan untuk membayar dengan kartu bayar, bukan uang kontan. Warga juga disarankan untuk berbelanja sendirian, tak perlu membawa anggota keluarga lainnya.

Industri tata rambut juga menyarankan agar semua kapsalon ditutup, demi perlindungan kesehatan terhadap karyawan mereka. Kapsalon diminta tutup mulai 17 Maret sampai dengan 6 April.

Sementara itu Raja Belanda Willem dan Ratu Máxima berterima kasih kepada para dokter dan perawat.  Kata pasangan kerajaan, mereka bekerja 'dengan komitmen penuh untuk mengatasi corona'. Raja dan Ratu Belanda juga mengatakan bahwa mereka memikirkan "semua di Kerajaan kita yang sekarang berada di bawah tekanan tinggi." Sebagai contoh, 'pengusaha dan wiraswasta yang merisaukan perusahaan mereka, guru yang mencari metode pengajaran alternatif, para administrator melakukan apa yang diperlukan'. Selain itu, menurut Willem-Alexander dan Máxima, adalah 'hebat bahwa begitu banyak orang menunjukkan solidaritas.”

Walentina Waluyanti

Belanda, 16 Maret 2020