Corona di Belanda: Semua Tempat Umum Ditutup
[15-3-2020] - Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan menutup nyaris semua tempat umum: semua sekolah, universitas, hotel, restoran, cafe, tempat penitipan anak, tempat sauna, kolam renang, dan tempat fitnes. Sebelumnya telah ada penutupan sejumlah tempat wisata di berbagai wilayah di Belanda. Penutupan dilakukan sampai dengan 6 April 2020.
Hotel, restoran, cafe yang “kepala batu” tetap beroperasi bisa kena ancaman hukuman kurungan atau denda, tergantung kebijakan masing-masing propinsi. Misalnya di propinsi Noord Brabant ada ancaman hukuman kurungan 3 bulan atau membayar denda 4350 euro. Hukuman dan denda ini juga berlaku untuk semua pihak yang mengadakan pertemuan lebih dari 100 orang. Namun di seluruh Belanda, layanan pesan-antar makanan ke rumah, masih diizinkan beroperasi. Tidak sepenuhnya ditutup, pelayanan drive thru's McDonald, Burger King dan KFC tetap diizinkan buka.
Cafe di Tilburg Noord Brabant (Foto: BNDStem)
Pemerintah mengambil langkah drastis setelah diadakan perundingan darurat antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM), sektor pendidikan, organisasi rumah sakit dan Federasi Spesialis Medis (FMS).
Sabtu kemarin FMS menyerukan pada kabinet untuk menutup semua sekolah di Belanda untuk membatasi penyebaran virus corona. Para ahli medis berpendapat bahwa tidak ada bukti yang cukup bahwa anak-anak dan para guru tidak bisa saling menginfeksi virus COVID-19.
Beberapa hari sebelumnya Perdana Menteri Mark Rutte masih tetap bertahan agar sekolah-sekolah tetap buka. Ia mengikuti saran beberapa ahli, bahwa penyebaran virus belum sampai pada tahap mendesak untuk menutup sekolah. Selain itu Perdana Menteri mengatakan bahwa sekolah tidak harus ditutup. Karena menutup sekolah, artinya orangtua murid tidak bisa bekerja, karena harus tinggal di rumah menjaga anak. “Padahal saat ini negara sangat membutuhkan para orangtua yang bekerja di sektor kesehatan dan sektor keamanan (polisi dan pemadam kebakaran).” Demikian alasan Perdana Menteri mengapa beberapa hari sebelumnya belum memutuskan untuk menutup sekolah dasar dan sekolah menengah (yang ditutup universitas/akademi).
Perdana Menteri Mark Rutte (kanan) dan Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins, saling salam gaya baru untuk mencegah virus corona
Sebelum memutuskan menutup tempat publik, Perdana Menteri Rutte menganjurkan warga untuk tidak berjabat tangan. Pemerintah juga menganjurkan untuk tidak cipika-cipiki. Larangan ini dianggap publik belum cukup untuk menghambat penyebaran virus. Juga pemerintah menghimbau seluruh warga untuk sedapat mungkin tetap di rumah dan membatasi kontak dengan orang lain.
Perdana Menteri sempat menjadi sasaran kritik publik, karena dianggap lamban dalam mengambil keputusan penutupan semua sekolah dan tempat publik lainnya. Diserbu kritik, akhirnya pemerintah mengambil langkah drastis untuk menutup hampir semua tempat publik.
Negara-negara Eropa lainnya seperti Italia, Belgia, Spanyol, Austria dan beberapa wilayah di Jerman sudah lebih dahulu melakukan atau akan melakukan penutupan sekolah dan restoran. Jerman juga mengumumkan penutupan perbatasan dengan 3 negara, yaitu Perancis, Austria, Swiss, mulai Senin 16 Maret.
Walentina Waluyanti
Belanda, 15 Maret 2020